Kasus Asusila Guru SD di Mesuji, Dinas PPPA Siapkan Trauma Healing untuk Korban

Kepala Dinas PPPA Mesuji, Sripuji Hasibuan--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) akan memberikan pendampingan psikologis (trauma healing) bagi para korban kasus asusila yang dilakukan oleh seorang oknum guru SD di Kecamatan Simpang Pematang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PPPA Mesuji, Sripuji Hasibuan, pada Jumat, 16 Mei 2025. Ia menegaskan bahwa layanan trauma healing sangat penting untuk membantu pemulihan mental para korban yang mengalami trauma berat akibat tindakan bejat pelaku.
"Apa yang dilakukan oleh pelaku meninggalkan luka mendalam bagi korban, terutama secara psikologis. Pemerintah berkewajiban memberikan pendampingan dan pemulihan bagi mereka,” ujarnya.
Meski saat ini Dinas PPPA Mesuji belum memiliki tenaga psikolog internal, Sripuji menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan praktisi psikologi di Bandar Lampung. Dengan begitu, para korban tetap bisa mendapatkan layanan profesional dalam proses pemulihan trauma.
BACA JUGA:Kecanduan Judi Online, Dua Sopir Angkot di Bandar Lampung Curi Motor Jamaah Masjid Saat Salat
“Kami sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan psikolog di Bandar Lampung agar korban bisa mendapatkan pengobatan dan konseling,” tambahnya.
Untuk penanganan lebih lanjut, Dinas PPPA Mesuji juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Mesuji untuk melaporkan kasus ini ke Kementerian Sosial (Kemensos) guna mendapatkan dukungan program trauma healing dari pusat.
Sebelumnya, Dinas PPPA Mesuji telah mendata jumlah korban dalam kasus ini. Berdasarkan informasi terakhir, jumlah korban bertambah menjadi tiga orang, masing-masing berinisial F, D, dan J. Ketiganya merupakan warga Kecamatan Simpang Pematang.
Penambahan korban terungkap setelah pihak sekolah tempat pelaku mengajar mencurigai adanya korban lain. Setelah ditelusuri, korban ketiga berinisial J teridentifikasi masih bersekolah di tempat pelaku mengajar.
BACA JUGA:Hanya Gegara Ambil Sendal, Santri di Lampung Tengah Tewas Dihabisi 2 Rekannya
Kasus ini telah menimbulkan keprihatinan mendalam di masyarakat dan menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk Pemkab Mesuji, yang kini tengah mengupayakan perlindungan dan pemulihan bagi para korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: