Tas Koja, Simbol Identitas Budaya Baduy yang Selaras Dengan Alam

Tas Koja, Simbol Identitas Budaya Baduy yang Selaras Dengan Alam

Tas Koja -YouTube @kang_asepbaduy9653-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Koja menjadi salah satu tas tradisional Indonesia yang dimiliki komunitas adat Baduy. 

Mereka tinggal di pedalaman Banten, tepatnya di Pegunungan Kendeng dan tetap memegang erat tradisi nenek moyang.

Tidak hanya menjadi alat bantu mengangkut barang. Tas Koja dengan bahan kulit pohon Teureup menjadi simbol identitas budaya yang sudah diwariskan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu.

Suku Baduy membuat tas koja dari bahan alami berupa kulit pohon Teureup yang dikenal tahan terhadap rayap dan cuaca lembab. 

BACA JUGA:Keren! WAVEIT Sulap Tas Stylish Berbahan Sampah Botol Plastik Dari Laut

BACA JUGA:6 Rekomendasi Tas Ransel Wanita, Tetap Stylish Dengan Kualitas Juara

Setelah kulit pohon dikupas, bahan tersebut dijemur secara alami sampai benar-benar kering untuk kemudian diubah menjadi serat halus.

Dari serat-serat itu, masyarakat Baduy akan merajut dan memintalnya menjadi benang kasar, lalu disulam menjadi tas etnik berdesain kotak sederhana. 

Proses ini tentu memakan waktu. Tapi di sinilah letak nilai kesabaran dan ketekunan yang menjadi bagian dari filosofi hidup Suku Baduy. 

Tidak jarang, pembuatan satu tas tradisional ini bisa memakan waktu hingga seminggu tergantung dari ketersediaan bahan dan tingkat kerumitan motif.

BACA JUGA:Hair Care Fair Alfamart, Ada Diskon Hingga 35 Persen Untuk Produk Shampoo Hingga Vitamin Rambut

BACA JUGA:Spesial Promo 5.5 Alfamart, Dapatkan Biskuit Murah Dengan Harga Super Hemat! Ini Daftar Produknya

Proses Pembuatan Tas Koja 

Pembuatan tas Koja tidak bisa dibilang cepat. Sebab masyarakat Baduy melakukannya tanpa bantuan mesin. 

Semua benar-benar dilakukan secara manual. Mulai dari pencarian bahan sampai tahap akhir perakitan tas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: