Akademisi Nilai WTP 11 Kali Berturut-turut Bukti Konsistensi dan Keteladanan Pemprov Lampung

Akademisi dan Peneliti Keuangan Publik Unila Dr. Saring Suhendro, S.E.,M.Si., Ak.,CA.--Sumber Foto : Ist.---
"Memang benar, WTP bukan berarti bebas fraud atau penyimpangan. Namun ia tetap menjadi indikator penting bahwa sistem pengelolaan keuangan sudah berada pada rel yang benar," tuturnya.
"Ketika opini ini diraih sebelas kali secara beruntun, ia menjadi simbol yang valid bahwa Pemprov Lampung telah membangun sistem yang bisa dipercaya dan diteladani," sambungnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, di tengah arus sinisme terhadap birokrasi, capaian ini adalah oase yang layak diapresiasi.
"Tantangan kedepan akan semakin kompleks. Predikat WTP perlu terus dijaga, bukan hanya demi angka statistik tetapi agar menjadi fondasi bagi transformasi pelayanan publik yang lebih nyata," ungkapnya.
BACA JUGA:Kebutuhan Hewan Kurban di Bandar Lampung Tahun Ini Bertambah, Pemkot Siapkan Pengawasan Ketat
Menurut Saring Suhendro, tata kelola yang baik seharusnya tidak berhenti di meja auditor, tetapi menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas layanan di urusan-urusan strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang langsung dirasakan masyarakat.
"Sebagai akademisi, saya melihat capaian ini bukan sekadar angka tahunan, tapi representasi dari kerja panjang, kolaborasi lintas sektor, serta kepemimpinan yang adaptif," terangnya.
Kisah sebelas kali WTP ini pantas menjadi narasi inspiratif bahwa birokrasi bisa berubah, asal ada kemauan untuk belajar, konsisten dalam pelaksanaan dan pengawasan, serta terbuka pada evaluasi.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: