Jadi Penyalur PMI Terbesar ke Lima, Menteri P2MI Beri Perhatian Kepada Lampung

Jadi Penyalur PMI Terbesar ke Lima, Menteri P2MI Beri Perhatian Kepada Lampung

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut akan membentuk kelas migrasi di seluruh SMA dan SMK di Lampung.

Terobosan tersebut sebagai langkah untuk membekali siswa dengan kompetensi sebagai calon PMI. 

Sekolah-sekolah dengan jumlah siswa sedikit akan digabung dan difungsikan sebagai pusat pelatihan vokasi.

Kata Abdul Kadir Karding, Provinsi Lampung tercatat sebagai penyumbang pekerja migran terbesar kelima di Indonesia, setelah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA:Dukung Pemerataan Ekonomi, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan untuk 35,4 Juta Pelaku Usaha

Di mana, daerah-daerah seperti Lampung Timur, Pringsewu, Lampung Selatan, dan Lampung Tengah merupakan kantong utama PMI dari Lampung. 

Abdul Kadir Karding menilai, ini mampu mengurangi angka pengangguran serta memperkuat ekonomi daerah dan juga meningkatkan ekonomi keluarga jika dikelola dengan baik. 

"Ini adalah potensi besar. Kita ingin membangun ekosistem pelindung PMI di Lampung yang mencakup pelatihan, keterampilan, sertifikasi, pemeriksaan kesehatan, dan pelatihan bahasa," ujarnya, Kamis 15 Mei 2025.

Pembangunan ekosistem ini, menurutnya bertujuan agar biaya pemberangkatan PMI menjadi lebih terjangkau.

BACA JUGA:Klaim Praktis DANA Kaget Spesial Saldo Harian, Sikat Cuan Rupiah Rp 235 Ribu

Lanjut Abdul Kadir Karding, target penempatan PMI dari Lampung ditetapkan antara 20.000 hingga 30.000 orang per tahun. 

Pada kesempatan tersebut dirinya memberi contoh terkait keberhasilan di Desa Bumi Daya, Lampung Selatan.

Dari 2.000 penduduk, 250 orang penduduknya menjadi PMI dan mampu mengirim uang hingga Rp 500 juta setiap bulan ke desa tersebut yang tentunya akan dijadikan modal.

"Ini akan sangat membantu dalam penguatan ekonomi keluarga sekaligus penguatan ekonomi desa dan daerah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: