Kolaborasi Penanganan Banjir, Pemprov Lampung Bentuk Satgas Mitigasi dan Pengendalian Banjir

Kolaborasi Penanganan Banjir, Pemprov Lampung Bentuk Satgas Mitigasi dan Pengendalian Banjir

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bentuk satuan tugas (satgas) mitigasi dan pengendalian banjir.

Hal tersebut diketahui setelah terselenggaranya rapat koordinasi penanganan darurat bencana hidrometeorologi, pada Rabu 30 April 2025 di ruang rapat utama Gubernur Lampung.

Rapat tersebut diikuti oleh Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Wakil Wali Kota Metro Rafieq Adi Pradana, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Wakil Bupati Pringsewu Umi Laila, Sekda Lampung Timur, Sekda Lampung Selatan, dan instansi vertikal lainnya.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, kesimpulan dari rapat koordinasi ini adalah melakukan kolaborasi untuk penanganan bencana banjir di Lampung.

BACA JUGA:Tiga Napi Rutan Kotabumi Kembali Terlibat Kasus, Diduga Lakukan Pemerasan Bermodus Foto Asusila

"Kita akan melakukan kolaborasi bersama pemerintah kota, Lampung Selatan, Pesawaran, instansi vertikal, Danrem, Kepolisian, BBWS, BPJN, dan lainnya," ujar Mirza, Rabu 30 April 2025.

Kata Mirza, pihaknya akan membentuk satgas mentigasi dan pengendalian bencana kedepan yang akan mulai bekerja, mulai Senin 5 Mai 2025 mendatang.

"Senin mulai keruk-keruk mana saluran air yang menyempit kita kembalikan ukurannya. Kemudian reboisasi penanaman pohon di tiga bukit bekas tambang ilegal di Kota Bandar Lampung," ucapnya.

Menurut Mirza banjir ini bukan karena salah pemerintah maupun masyarakat, tetapi kesalahan bersama yang harus diselesaikan.

BACA JUGA:Mutasi TNI Terbaru, 3 Bulan Jadi Pangkogabwilhan I, Putra Mantan Panglima Digeser Jadi Staf Khusus KASAD

"Tadi (rapat, red) ditemui titik penyebab banjir dan lainnya. Tadi saya sudah minta bu wali kota agar merapikan saluran air yang mengecil yang tadinya 2 meter jadi 30 cm. Warga disana segera disosialisasikan agar segera pindah. Ini harus diatasi bersama-sama," terangnya.

"Terimakasih kepada Pemkot Bandar Lampung yang sudah bekerja keras," sambungnya.

Kemudian, disampaikan Mirza untuk di Pringsewu dan Lampung Selatan terdapat beberapa tanggul yang jebol. Kemudian di Pesawaran ditemukan penggundulan hutan.

"Ada 29 tanggul yang jebol di Lampung Selatan. Kemudian di Pesawaran ada permasalahan hutan yang gundul," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: