PT Budi Starch & Sweetener Mulai Terapkan Harga Beli Ubi Kayu Berdasarkan Kadar Aci

PT Budi Starch & Sweetener Mulai Terapkan Harga Beli Ubi Kayu Berdasarkan Kadar Aci

Pembelian singkong di Pabrik PT Budi Starch & Sweetener, Way Abung.-Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id-

BACA JUGA:Tim Pencak Silat Teknokrat Raih Juara

Saiful, salah satu petani yang menjual singkong ke PT Budi Starch & Sweetener, Way Abung mengaku senang dengan harga singkong yang telah ditetapkan pemerintah.

Singkong varietas Kasesa yang dia jual telah berumur 12 bulan dan dari hasil pengukuran kadar aci mencapai 30 persen.

Sehingga, Saiful mengajak petani singkong untuk menanam varietas singkong yang unggul dan memperhatikan usia panen singkong agar mendapatkan kadar aci yang tinggi.

"Tentu dengan harga saat ini, semakin tinggi kadar aci maka semakin tinggi harganya," ujar Saiful.

BACA JUGA:Tangani Penyebaran DBD, Diskes Tanggamus Lampung Instruksikan Hal Ini

Senada disampaikan Ranto, petani yang juga menjual singkong ke PT Budi Starch & Sweetener, Way Abung. Ia menyampaikan bahwa kadar aci singkong varietas Kasesa yang dirinya jual mencapai 27 persen.

"Ayok kita sama-sama menam singkong varietas unggul dan umur yang cukup. Jangan belum cukup umur sudah dicabut. Kalau seperti sekarang tentu petani akan makmur," terangnya.

Sementara, Deni Irawan Pimpinan Pabrik PT Budi Starch & Sweetener, Way Abung mengatakan, harga beli yang diterapkan di pabriknya sudah sesuai surat Kementan mengacu dengan kadar aci/pati.

"Sesuai acuan Kementan kemarin harga ini sesuai kadar pati. Semakin tinggi maka harga singkong semakin tinggi," ujar Deni Irawan.

BACA JUGA:KPU Mesuji Tetapkan Elfianah-Yugi Wicaksono sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

"Kita imbau petani menanam sesuai dengan varietas unggul dan umur panennya cukup sehingga kadar pati tinggi dan mendapatkan harga yang tinggi," sambungnya.

Menurut Deni Irawan, contoh varietas singkong yang unggul seperti Kasesa dan Garuda. Juga umur panen yang ideal diatas 10 bulan.

"Karena sudah tidak ada potongan lagi, kita imbau juga petani agar singkong yang dijual ke pabrik sudah tidak ada bonggol dan tidak banyak tanah lagi," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: