Jangan Lupa Berolah Sastra

Jangan Lupa Berolah Sastra

Prof Muhammad Fuad saat membacakan orasi ilmiah dalam pengukuhan guru besar FKIP Unila November 2022. -Melida Rohlita/radarlampung.co.id-

Tak takut mencaci tak takut dibenci 

Tak takut riba tak takut memangsa 

Tak takut narkoba tak takut raja-singa

Tak takut berselingkuh 

Tak takut dituduh 

Tak takut kuwalat 

Tak takut dilaknat

Inilah bangsa pemberani tanpa tandingan 

Tak takut setan tak takut Tuhan

Bangsa ini hanya takut pada ketombe 

Tak percaya ujaran Jawa hidup hanya mampir ngombe 

Bangsa ini, bangsa apa?

Pada bait pertama puisi Gus Mus tersebut terlihat jelas bagaimana sikap kritis dan sinis sang penyair terhadap fenomena demoralisasi yang terjadi di negerinya. 

Melalui gaya ungkapan yang khas penyair menyindir dengan nada cemooh atas maraknya praktik amoral. 

Misalnya, digunakannya diksi dan ungkapan “pemberani” dan “tak takut” untuk merujuk mental aneh karena tidak hanya berani, tetapi justru bangga melakukan tindakan tidak terpuji seperti “ngemplang” (menghindar dari kewajiban membayar utang), apalagi hanya sekadar punya utang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: