Sementara, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, permasalahan antara satwa dan manusia di wilayah TNBBS menjadi perhatian yang cukup serius.
"Kami melihat inti permasalahannya kemudian melakukan opsi-opsi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan mitigasi," ujar Mirza.
Kata Mirza, permasalahan ini harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut.
"Saya juga sudah minta untuk segera melakukan perencanaan dalam waktu yang cepat," ucapnya.
BACA JUGA:Diskon Maksimal Promo Buah dan Sayur Segar di Superindo, Harga Spesial Hingga Diskon 35 Persen
Disampaikan Mirza, TNBBS dan TNWK merupakan daerah konservasi yang diakui oleh dunia, sehingga keberadaannya harus dijaga dan dilestarikan.
"Kita juga akan melakukan tindakan hukum tapi kita juga harus paham sisi kemanusiaan dan humanis dalam melakukan tindakan," tuturnya.
Lanjut Mirza, masyarakat yang merambah hutan TNBBS banyak yang berasal dari luar Lampung seperti Jawa, Banten hingga Bengkulu.
"Jadi banyak tidak hanya Lampung, ada Jawa, Semendo, Banten, Bengkulu. Mereka datang merambah," ungkapnya.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Bantu Rp10 Miliar untuk PSU Pesawaran
"Karena kalau warga Lampung yang sudah hidup lama di Lampung hidup dengan gajah dan harimau mereka saling menghormati," sambungnya.