Pemprov Lampung Akan Bangun Gudang Penyimpanan Modern Guna Hilirisasi Berbasis Industri di Pedesaan

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyerahkan bantuan alat pengering gabah dan jagung (Dryer Rice Milling Unit/DRMU) berkapasitas 20 ton kepada Koperasi Pertanian Serbajadi Sukses Bersama di Desa Bandarrejo, Natar, Lampung Selatan, pada Jumat 16 Mei-Sumber foto : Diskominfotik.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui program hilirisasi pertanian.
Salah satu perhatian yang diberikan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk petani Lampung adalah terkait alat pengering gabah dan jagung (Dryer Rice Milling Unit/DRMU).
Miza menyerahkan bantuan alat pengering gabah dan jagung (Dryer Rice Milling Unit/DRMU) berkapasitas 20 ton kepada Koperasi Pertanian Serbajadi Sukses Bersama di Desa Bandarrejo, Natar, Lampung Selatan, pada Jumat 16 Mei 2025.
Ia turut meninjau gudang penggilingan dan penyimpanan milik koperasi guna memastikan kesiapan fasilitas penunjang hilirisasi pertanian.
BACA JUGA:Promo Indomaret Personal Care Super Hemat, Belanja Skincare Dapat Diskon
Kata Mirza, produksi gabah padi Lampung saat ini menempati peringkat lima nasional, sementara produksi jagung menempati posisi ketiga.
Dari dua komoditas ini, disampaikan Mirza ada sekitar 1,5 juta petani yang menggantungkan hidupnya.
Namun menurut Mirza, masih banyak petani yang belum dapat menikmati hasil maksimal akibat terbatasnya fasilitas pengeringan pasca panen.
Kondisi gabah dan jagung yang belum kering membuat produk cepat rusak dan dijual dengan harga rendah, sehingga seringkali dimanfaatkan oleh tengkulak.
BACA JUGA:Ada Kesempatan Saldo DANA Kaget! Cairkan Cuan Siang Gratis Sampai Nominal Rp 250 Ribu
"Dengan adanya dryer ini, petani bisa menyimpan hasil panennya lebih lama. Ini akan meningkatkan posisi tawar petani terhadap pedagang, pengumpul, bahkan industri," ujar Mirza.
Lanjut Mirza, Lampung masih membutuhkan setidaknya 500 unit dryer berkapasitas 20 ton agar dapat mengimbangi volume produksi gabah dan jagung Lampung.
Ke depan, Pemprov Lampung juga merencanakan pembangunan silo atau gudang penyimpanan modern.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi hilirisasi berbasis industri di pedesaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: