Kakanwil DJKN Lampung dan Bengkulu Tegaskan Pemahaman Karakter Setiap Generasi Penting Dalam Dunia Kerja

Kakanwil DJKN Lampung dan Bengkulu Tegaskan Pemahaman Karakter Setiap Generasi Penting Dalam Dunia Kerja

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Lampung dan Bengkulu Nikodemus Sigit Rahardjo.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Lampung dan Bengkulu, Nikodemus Sigit Rahardjo menegaskan bahwa komunikasi yang baik penting didalam tim kerja.

Hal tersebut disampaikan Nikodemus Sigit Rahardjo saat menjadi keynote Speech webinar yang diselenggarakan KPKNL Bengkulu dengan tema membangun komunikasi tim kerja lintas generasi secara efektif.

Dalam webinar yang berlangsung pada Kamis 8 Mei 2025 secara daring ini, Nikodemus Sigit Rahardjo menyampaikan, di lingkungan kerja saat ini terdapat berbagai generasi. Mulai dari generasi X hingga Z.

Kata Niko, setiap generasi memiliki tantangan tersendiri khususnya dalam komunikasi dan kolaborasi.

BACA JUGA:Gubernur Mirza Komit Perjuangkan Beasiswa Mahasiswa Palestina Yang Menempuh Pendidikan di Lampung

Tentunya, perbedaan karakter dan cara pandang kerap menimbulkan kesalahpahaman dna jika tidak dikelola dengan baik dapat mempengaruhi kinerja organisasi.

"Kementerian Keuangan menjunjung tinggi nilai sinergi, yaitu kerjasama yang harmonis dan produktif," ujar Niko.

"Untuk itu kita perlu memahami karakter setiap generasi agar komunikasi dan kolaborasi berjalan efektif," sambungnya.

Niko mengungkapkan, webinar ini bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi lintas generasi guna memperkuat kerjasama dan mendukung pencapaian tujuan organisasi.

BACA JUGA:Alasan untuk Membeli BBM, Kabag Protokol Bupati Lampung Timur Ganti Pelat Mobil Dinas

"Mari kita manfaatkan kegiatan ini dengan aktif dan antusias semoga membawa manfaat bagi pengembangan diri dan kinerja kita semua," ucapnya.

Sementara, Kepala KPKNL Bengkulu Odyses Medwan Sinurat mengatakan, perbedaan generasi didalam tim kerja dapat menciptakan istilah gap generasi atau kesenjangan generasi yang mampu menghambat komunikasi.

Odyses menilai, celah ini tidak boleh menjadi hambatan bagi unit kerja untuk mencapai tujuan. Untuk itu penting dalam membangun tim kerja lintas generasi yang efektif agar tidak terjadi keselahpahaman.

"Sebagaimana kita ketahui bersama gap generasi merupakan suatu perbedaan. Bagaimana sebuah generasi dapat memiliki perbedaan dalam pemikiran, tindakan, dan keyakinan sehingga tidak heran sebuah proses komunikasi menjadi tantangan yang umum dihadapi oleh tim yang inklusif," ujar Odyses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: