Ribuan Siswa Lampung Mengulang Kelas, Kadisdikbud Lampung Sebut Punishment Bagi Siswa yang Malas Belajar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Provinsi Lampung, Thomas Amirico. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
Sedangkan, di Kabupaten Lampung Barat, Pringsewu, Mesuji dan Pesisir Barat tidak ada siswa yang mengulang kelas.
Untuk jenjang SMK, siswa yang mengulang kelas berjumlah 101 siswa, diantaranya mengulang kelas X ada 56 siswa dan kelas XI ada 45 siswa.
Siswa mengulang kelas SMK di kota Bandar Lampung, merupakan terbanyak dengan 22 siswa. Sementara di Kabupaten Lampung Barat tidak ada siswa yang mengulang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menyampaikan, mengulang kelas hal itu wajar diberlakukan untuk anak tidak punya semangat belajar (malas belajar,red).
"Ini kalau tidak diterapkan, anak yang malas tetap naik kelas sehingga mesti harus ada koreksi. Kalau dia benar - benar anak yang malas gak mau belajar masa dipaksa naik kelas,"jelas Thomas.
Lebih lanjut, Thomas, menyampaikan, apabila anak malas tetap naik kelas , maka hal tersebut akan membuat anak tersebut tidak memiliki semangat untuk belajar dan menjadi contoh buruk untuk yang lain.
"Walaupun ya sedih juga, tetapi kalau kita coba akomodir semua akhirnya anak - anak malas itu tambah gak mau belajar. Jadi ya harus ada Punishment, juga aspek jadi aspek itulah ya kita pikirkan,"jelas Thomas.
Lebih lanjut, Thomas, menyampaikan, anak yang mengulang kelas diharapkan dapat lebih matang baik secara fisik maupun emosional dan dapat mengurangi stress dalam upaya untuk mengikuti pelajaran.
"Kalau kita toleransi akhirnya, siswa tidak lagi berfikir untuk belajar. Maka ini juga sebagai pembelajaran yang lebih matang kedepannya,"jelas Thomas.
Thomas, mengingatkan, bahwa orang tua juga memiliki peran penting dalam mencegah anak agar tidak mengulang kelas dengan memberikan dukungan penuh.
Termasuk, dalam belajar dan memastikan anak memiliki lingkungan belajar yang kondusif di rumah.
Sekitar 58 siswa jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bandar Lampung tercatat harus mengulang kelas pada tahun ajaran 2024.
Data ini menunjukkan bahwa angka siswa yang mengulang kelas hanya sekitar 0.12 persen dibandingkan dengan total jumlah siswa SMP yang mencapai lebih dari 45.309 orang.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Bandar Lampung, Mulyadi, menjelaskan siswa siswa tersebut tersebar di beberapa sekolah di kota Bandar Lampung.
Lebih lanjut, Mulyadi, menyampaikan, penyebab utama siswa tidak naik kelas adalah karena ketidakhadiran yang tinggi serta ketidakmampuan memenuhi kriteria akademik yang ditetapkan untuk kenaikan kelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: