Lampung Sangat Ideal Jadi Proyek Percontohan Pertanian Modern di Indonesia

Lampung Sangat Ideal Jadi Proyek Percontohan Pertanian Modern di Indonesia

--

BACA JUGA:Siap Jadi Kandang Bhayangkara FC, Stadion Sumpah Pemuda Direnovasi, Ini Penampakannya

Gubernur mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen proses tanam di Lampung masih dilakukan secara manual, dan hanya 60 persen hasil panen yang menjalani proses pengeringan optimal.

"Ini menjadi peluang besar untuk modernisasi. Kami sangat terbuka untuk bersinergi dengan investor global," katanya.

Ia menambahkan, pemberian pupuk dalam takaran ideal pada musim tanam tahun ini telah meningkatkan hasil panen hingga 30 persen.

Fakta ini menunjukkan pentingnya intervensi teknologi dan penggunaan input pertanian yang tepat guna meningkatkan produktivitas.

BACA JUGA:Cair Eksklusif! Saldo DANA Kaget Klaim Praktis Rp 300 Ribu, Amankan Link Asli Sekarang

Menjawab pertanyaan mengenai preferensi kualitas beras, Gubernur menjelaskan bahwa beras medium justru lebih diminati karena harganya kompetitif dengan mutu yang tetap terjaga.

“Lampung memiliki potensi besar sebagai pusat pangan nasional. Sebagian besar pasokan beras ke Jakarta berasal dari sini," ucapnya.

"Jika kualitas dan efisiensi terus meningkat, Lampung bisa menjadi episentrum pangan strategis, bahkan untuk ekspor ke negara tetangga seperti Singapura,” jelasnya.

Dari sisi sumber daya manusia, lanjut Kiyai Mirza—sapaan akrab Gubernur—Lampung juga memiliki modal demografi yang kuat.

BACA JUGA:Kemensos RI Dijadwalkan Kunjungi Mesuji, Tindaklanjuti Program RSDK dan Sekolah Rakyat

“Kami adalah provinsi dengan populasi ketujuh terbesar di Indonesia, dengan 68 persen penduduk berada pada usia produktif. Ini kekuatan besar untuk mendukung sektor pertanian dan industri lainnya. Selain itu, Lampung juga merupakan salah satu provinsi paling aman untuk berinvestasi,” tegasnya.

Ketua APINDO Lampung Ary Mezari Alfian, S.E., MBA., menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada nilai ekonomi, tetapi juga memperkuat diplomasi regional antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dengan Provinsi Shandong yang memiliki karakteristik serupa dalam pengembangan sektor pertanian dan industri.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya bersama Tainuo (Shenzhen) Energy and Power Service Co., Ltd. tengah memfasilitasi pertemuan resmi antara Gubernur Lampung dan Gubernur Shandong, serta delegasi pelaku usaha dari kedua belah pihak.

BACA JUGA:Pemprov Lampung Identifikasi 7.000 Perambah Kawasan TNBBS di Suoh-BNS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: