Sampah Berbasis Energi Salah Satu Solusi Masa Depan

Jihan Nurlela saat menerima kunjungan CEO perusahaan pengelolaan sampah nasional Waste to Wealth/WTW Merakarno Rahusna Taruno.---Sumber foto : Biro Adpim.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menekankan bahwa pengolahan sampah berbasis energi adalah salah satu solusi masa depan.
Hal tersebut disampaikan Jihan Nurlela saat menerima kunjungan CEO perusahaan pengelolaan sampah nasional Waste to Wealth/WTW Merakarno Rahusna Taruno untuk mendengarkan pemaparan tentang pengelolaan sampah terpadu, di Ruang Kerja Wakil Gubernur, pada Jumat 25 April 2025.
Kata Jihan, pengolahan sampah menjadi energi baru merupakan langkah inovatif yang sangat dibutuhkan.
Pihaknya menyadari pentingnya transformasi dari sistem pengelolaan lama menuju model berkelanjutan.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Mesuji Intensifkan Vaksinasi Jelang Idul Adha, Kambing dan Sapi jadi Sasaran
"Terkait penggunaan teknologi seperti incinerator maupun karbonisasi, Provinsi Lampung siap membuka ruang kerja sama,” ujar Jihan Nurlela, Jumat 25 April 2025.
Disampaikan Jihan, Provinsi Lampung sendiri sedang memperkuat kebijakan pengurangan sampah menuju target pengelolaan yang ramah lingkungan dan berdampak ekonomi.
"Pemerintah daerah berharap, melalui sinergi dengan pihak swasta seperti WTW, pengelolaan sampah bisa menjadi peluang baru, bukan lagi masalah yang membebani," ucapnya.
Sementara, CEO WTW Merakarno Rahusna Taruno pada kesempatan tersebut memaparkan bahwa pihaknya telah berpengalaman membangun dan mengoperasikan fasilitas pengelolaan sampah terpadu di sejumlah daerah.
BACA JUGA:13 Pejabat Bapenda Lampung Dikabarkan Bergeser Dari Jabatannya
Seperti Banyumas, Cimahi, Magelang, Karawang, Mataram, hingga Denpasar. WTW tidak hanya menjadi operator, tetapi juga memberikan jasa konsultasi dan teknologi pengolahan sampah.
"Kami datang untuk sharing. Prinsip dasar kami adalah pengolahan sampah harus mendekat ke offtaker-nya. Sampah bukan sekadar limbah, tapi sumber energi," ujar Merakarno.
"Kami memiliki teknologi karbonisasi, yang mampu mengubah sampah menjadi karbon berkualitas tinggi dengan nilai kalor mencapai 5.500 kcal/kg, setara batubara,” sambungnya.
Merakarno menambahkan, karbon hasil olahan tersebut telah siap diterima oleh sejumlah PLTU sebagai bahan bakar alternatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: