10.250 Pohon Matoa Ditanam Serentak di Lampung Guna Penguatan Harmoni Antara Manusia dan Alam

Pj. Gubernur Lampung Samsudin.---Sumber Foto : Kemenag.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 10.250 pohon matoa ditanah serentak di Lampung sebagai bagian dari Gerakan Nasional Penanaman Satu Juta Pohon matoa.
Inisiatif itu diinisiasi Kementerian Agama (Kemeng) RI sebagai bagian dari gerakan ekoteologi nasional dan dimaknai sebagai aksi kolektif lintas iman untuk menyelamatkan lingkungan.
Penanaman di tingkat provinsi dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandar Lampung, melibatkan siswa, guru, tokoh lintas agama, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Secara serentak, kegiatan juga berlangsung di kabupaten/kota dengan lokasi penanaman tersebar di lingkungan madrasah, pesantren, rumah ibadah berbagai agama, serta ruang terbuka milik komunitas keagamaan.
BACA JUGA:Perkuat Etik dan Disiplin Tenaga Medis Melalui Pakta Integritas Tripartite
“Target penanaman di Lampung sebanyak 10.250 pohon matoa. Hari ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Lampung, sebagai wujud nyata dukungan terhadap pelestarian lingkungan hidup,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, saat membacakan sambutan Gubernur Lampung.
Miraza melalui sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan kontribusi nyata daerah dalam mendukung Asta Cita Presiden, khususnya agenda penguatan harmoni antara manusia dan alam.
“Menjaga bumi adalah ajaran semua agama. Islam melarang kerusakan, sementara tradisi lain mengajarkan bahwa bumi adalah ibu, rumah, dan anugerah Tuhan,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Plt Kantor Wilayah Kemenag Lampung, Erwinto, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum kebangkitan kesadaran kolektif.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Fokus Tingkatkan Kemandirian Keuangan Daerah
“Alhamdulillah, hari ini dari Lampung kita kirim pesan hijau untuk dunia. Dari Sai Bumi Ruwa Jurai, kita nyatakan bahwa Indonesia tidak tinggal diam,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengadaan bibit dilakukan secara mandiri oleh satuan kerja di lingkungan Kemenag Lampung.
Meski sempat mengalami kendala distribusi akibat keterbatasan stok hingga ke provinsi tetangga, penanaman akan terus dilanjutkan secara bertahap.
“Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Menanam pohon bukan hanya tindakan ekologis, tapi juga spiritual, bentuk ibadah yang menyatu dengan cinta tanah air,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: