Prioritas pertama berupa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor unggulan, meningkatnya penerapan tenaga kerja, meningkatnya iklim investasi dan usaha dan meningkatnya daya beli masyarakat.
Prioritas dua untuk meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan, meningkatnya pemenuhan hak dan perlindungan anak, meningkatnya budaya gemar membaca di masyarakat, mendekati peran serta pemuda dalam pembangunan dan meningkatnya pengarusutamaan gender.
Prioritas tiga untuk pengembangan sektor UMKM, menurunnya wilayah kantong kemiskinan dan meningkatnya kualitas jaminan sosial bagi masyarakat miskin.
Prioritas empat untuk meningkatnya kualitas jalan, meningkatnya konektivitas transportasi, mendekati ketahanan energi, meningkatnya kualitas jaringan irigasi dan meningkatnya permukiman layak huni.
BACA JUGA:Benarkah Tenaga Honorer Tidak Terima THR Idul Fitri 2024? Cek Aturannya
Prioritas kelima untuk meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah, meningkatnya sistem pengendalian intern pemerintah, meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, mendekati pelayanan publik prima, meningkatnya kualitas implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik, meningkatnya kualitas pengeluaran arsip digital dan peningkatan penguatan implementasi sistem merit.
Prioritas enam untuk meningkatnya kerukunan umat beragama, meningkatnya kehidupan masyarakat yang berbudaya dan meningkatnya stabilitas dan keamanan daerah.
Prioritas tujuh untuk meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan meningkatnya mitigasi, kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana.
Lebih lanjut, Elvira Umihanni menyampaikan arah kebijakan pembangunan infrastruktur prioritas. Mulai dari pembangunan kawasan industri di Tanggamus, Way Pisang, Tegineneng dan Katibung.
BACA JUGA:4 Menu Sahur untuk Lansia Agar Puasa Ramadhan Lancar dan Kuat Sampai Berbuka
Pengembangan Terminal Batan Subing di gerbang tol Terbanggi Besar. Pengaktifan Pelabuhan Tanah merah, sentra produksi udang eks Dipasena, sport center exhibition dan Kota Baru, jalan tol Lematang-Pelabuhan panjang dan KAIL, sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Lampung, pembangunan masjid raya Provinsi Lampung, hingga Bakauheni Harbour City (BHC).
Capaian Indikator Makro Pembangunan Lampung Tahun 2023 (Data: Ranwal RKPD Tahun 2025) :
- Pertumbuhan Ekonomi (Target RKPD 4,5-5,0 persen, capaian 4,55 persen),
- Inflasi (Target RKPD 2-4 persen, capaian 3,45 persen),
- Tingkat Pengangguran Terbuka (Target RKPD 4,3-4,0 persen, capaian 4,23 per Agustus 2023),
- Tingkatkan Kemiskinan (Target RKPD 11,9-11,4 persen, capaian 11,11 per Maret 2023),
- IPM (Target RKPD 70,4-70,9, capaian 72,48),
- Indeks Gini (Target RKPD 0,302-0,319, capaian 0,324 per Maret 2023),
- NTP (Target RKPD 104-105, capaian 109,25),
- Pertumbuhan PAD (Target RKPD 9,55 persen, capaian 2,75 persen),
- Kemantapan Jalan (Target RKPD 74,87 persen, capaian 79,29 persen),
- Gas Emisi Rumah Kaca (Target RKPD 7,066 persen, capaian 12,31 persen).
Berikut terget indikator pembangunan Mikro Lampung Tahun 2025 berdasarkan RPD 2025-2026 (Data : FGD Ranwal RKPD 2025) :
- Pertumbuhan ekonomi pada 2025 ditargetkan 5,2 hingga 5,7 persen.
- Tingkat inflasinya 2,5 plus minus 1 persen.
- PDRB perkapita ADHA 49 sampai 52 juta.
- Tingkat pengangguran terbuka ditarget 4,28 persen.
- Tingkat kemiskinan 10,40 persen.
- Indeks pembangunan manusia 72,97.
- Indeks gini 0,282 sampai dengan 0,293.
- Nilai tukar petani 106,3 sampai dengan 107,3.
- Pertumbuhan PAD 2,0.
- Kemantapan jalan di provinsi Lampung mencapai 80 persen.
- Penurunan emisi gas rumah kaca 7,24.(*)