BACA JUGA:Rumah Pengabdi Setan Wisata Horor Pangalengan Bandung, Ada Teriakan Misterius Terekam Kamera
Untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan mudah bergerak, seperti kaos atau baju berbahan ringan dan celana panjang yang longgar.
Selain itu, kamu juga harus membawa sepatu hiking yang nyaman dan tahan air, masker anti debu, kacamata hitam, serta sarung tangan.
Lalu,Persiapan mental juga penting untuk kamu lakukan sebelum pergi ke kawah ijen. Jangan lupa untuk mempersiapkan diri secara mental, seperti mengatasi ketakutan atau rasa takut saat trekking.
BACA JUGA:5 Fakta Kanada, Negara yang Paling Ramah Terhadap Imigran
Lalu, mengatasi rasa ketinggian, serta memahami potensi bahaya dan risiko yang ada di sekitar kawah ijen.
Dengan melakukan persiapan mental yang baik, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan saat berkunjung ke kawah ijen dan menikmati pengalaman yang lebih berkesan.
Sebelum pergi ke kawah ijen untuk melihat fenomena blue fire, kamu sangat perlu melakukan persiapan yang baik.
BACA JUGA:27 Deretan Makanan Khas Banyumas dengan Nama Unik, Nomor 11 Cocok untuk Penikmat Olahan Keong
Jangan lupa untuk selalu mengikuti peraturan dan petunjuk yang ada di sekitar kawah ijen serta menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
Selain Kawah Ijen menarik perhatian, sebenarnya daerah Banyuwangi mempunyai legenda cukup menarik dibalik namanya tersebut.
Dilansir dari laman resmi Kabupaten Banyuwangi, menceritakan legenda asal usul Banyuwangi bahwa dahulu kala wilayah ujung timur Pulau Jawa yang alamnya begitu indah ini dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Sulahkromo yang dibantu oleh seorang Patih yang gagah berani, arif dan tampan bernama Patih Sidopekso.
BACA JUGA:Info Penting untuk Siswa, Bansos Pendidikan 2023 Mulai Dicairkan, Berikut Rinciannya
Patih Sidopekso memiliki istri bernama Sri Tanjung sangat elok parasnya, halus Budi bahasanya sehingga membuat sang raja tergila gila padanya dan memfitnah dengan ia segala tipu daya muslihat sehingga membuat suaminya curiga dan terpaksa menyeret sang istri ke tepi sungai yang keruh dan kumuh.
Namun sebelum dijeburkan kedalam sungai tersebut, sebagai bukti kejujuran, kesucian, dan kesetiaan sang istri rela dibunuh agar jasadnya diceburkan ke dalam air yang sungai keruh itu.
BACA JUGA:Konsep Earth Play, Jadikan Pantai Merak Belantung sebagai Wisata Hidden Gems Lampung Selatan