Dapat Tugas Serap Jagung Petani Lampung, Ini Syarat Yang Ditetapkan Bulog

Dapat Tugas Serap Jagung Petani Lampung, Ini Syarat Yang Ditetapkan Bulog

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Perum Bulog Kanwil Lampung tahun 2025 mendapat tugas untuk menyerap 78 ribu ton jagung kering.

Hingga pertengahan Mei 2025 lalu, Perum Bulog Kanwil Lampung telah menyerap 19 ribu ton jagung atau 24 persen dari target.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo mengatakan, kualitas jagung yang dibeli Bulog merupakan jagung kering.

"Jagung kering tersebut dengan kadar air 14 persen dan kadar aflatoksi nya 50 ppb," ujar Nurman Susilo, Minggu 25 Mei 2025.

BACA JUGA:Dukung Nelayan juga Ekowisata, Finna Tanam Ratusan Bibit Terumbu Karang di Pulau Pahawang

Kata Nurman Susilo, saat ini petani jagung sudah mulai panen, utamanya nanti di Juni 2025 seperti Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Lampung Utara yang sudah mulai panen.

"Tentunya kita dari Bulog akan menambah atau melakukan penyerahan jagung," ucapnya.

Untuk mendapatkan jagung kering sesuai standar, disampaikan Nurman Susilo, dirinya telah mengintruksikan Bulog cabang sosialisasi terkait dengan rencana penyerapan jagung kering.

"Artinya karena ini kering kita minta petani atau kelompok tani mengeringkan dulu jagungnya sebelum diserap oleh Bulog," tuturnya.

BACA JUGA:Kesempatan Dapat Saldo DANA Gratis Modal HP Hanya Hari Ini, Ikutan Event Giveaway Sekarang!

Lanjut Nurman Susilo, untuk mengeringkan jagung yang telah dipanen, petani dapat bekerja sama dengan mitra-mitra pengeringan Bulog.

"Nanti kita tunjukkan mitra-mitra pengeringnya di mana saja. Jadi nanti terserah kelompok petani ini mau bekerjasama dengan mitra pengering siapa," ungkapnya.

"Jadi kita hanya menunjukkan saja mitra-mitra yang punya pengering. Setelah kering nanti jagung akan kita ambil," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, Nurman Susilo menyampaikan jagung kering tersebut akan dibeli Bulog dengan harga Rp 5.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: