Mensos Tinjau Lokasi Sekolah Rakyat di Lampung, BPSDM Disiapkan sebagai Gedung Sementara

RADARLAMPUNG.CO.ID - Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, melakukan peninjauan langsung ke lokasi rencana penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026.

Kunjungan tersebut didampingi oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, dan berpusat di kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung di Hajimena, Natar, Lampung Selatan.

Dalam kunjungan tersebut, Mensos melihat langsung kondisi gedung, ruang kelas, halaman, hingga kamar asrama yang rencananya akan dimanfaatkan sebagai fasilitas pendidikan berasrama (boarding school).

Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif baru Kementerian Sosial dan akan menjadi penyelenggaraan pertama pada tahun ini.

BACA JUGA:Performa Tablet Low Budget Lewat Seri Advan Tab A10, Cek Harga Mei 2025

Gedung BPSDM yang ada saat ini akan digunakan sementara sambil menunggu pembangunan gedung permanen untuk Sekolah Rakyat rampung.

"Ini adalah lembaga pendidikan formal berbasis asrama selama 24 jam. Pendekatannya mengedepankan pendidikan karakter, ditambah dengan materi-materi penunjang lainnya," ujar Saifullah Yusuf dalam wawancara usai peninjauan.

Ia menambahkan, sekolah ini dirancang untuk menampung 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Proses rekrutmen kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan juga sedang dipercepat.

Calon peserta didik nantinya akan dipilih dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), agar tepat sasaran dan menyentuh keluarga-keluarga prasejahtera. Dari sisi fasilitas, Saifullah menyatakan bahwa secara umum gedung BPSDM sudah layak digunakan, namun tetap akan dilakukan survei teknis oleh Kementerian PUPR.

BACA JUGA:Berburu Saldo Link DANA Kaget Siap Ambil! Klaim Tercepat Bisa Dapat Cuan Rezeki Rp 155 Ribu

Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menyampaikan bahwa Pemprov telah menyiapkan fasilitas sementara di BPSDM. Selain itu, pihaknya juga mengusulkan lahan kosong di kawasan Kota Baru sebagai lokasi permanen Sekolah Rakyat.

"Untuk tahun ini, kami menyiapkan empat rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SMA dengan total 100 siswa. Seluruh biaya pendidikan akan ditanggung pemerintah pusat," jelas Jihan.

Ia berharap, pelaksanaan Sekolah Rakyat bisa segera dimulai tahun ini sambil menunggu pembangunan fasilitas baru di lokasi yang telah diusulkan.

 

Sumber: