Petani di Tegineneng Mengeluh, Harga Cabai Anjlok Dua Tahun Terakhir

Petani di Tegineneng Mengeluh, Harga Cabai Anjlok Dua Tahun Terakhir

RADARLAMPUNG.CO.ID - Para petani di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran mengeluhkan harga cabai yang anjlok dalam dua tahun terakhir. Karena itu, petani berharap bantuan dari pemerintah untuk menstabilkan harga.

\"Dalam dua tahun terakhir, harga cabai anjlok hingga Rp2.500 per kilogram. Kita berharap adanya kepastian harga yang stabil. Kalau bisa, ada patokan harga sehingga petani semangat untuk menanam,\" kata Ketua Gapoktan Kiswan saat dialog dengan Dinas Pertanian Pesawaran dan provinsi di lahan cabai desa setempat, Selasa (6/10).

Harapan sama juga diutarakan Rawan. Ia berharap adanya stabilitas harga cabai.

Seperti harga cabai hijau Rp2.500 per kilogram. Sementara, modal yang dikeluarkan mencapai Rp65 juta untuk satu hektare.

\"Paling tidak, harga cabai ijo minimal Rp9 ribu. Kami para petani sudah dapat imbang untuk operasional  Kalau cabai merah, paling tidak kisaran Rp15 ribu per kilogram. Tolong, kalau bisa diupayakan dibantu agar harga cabai stabil,\" sebut dia.

Rawan menambahkan, produksi cabai di wilayah tersebut mencapai puluhan ton per hari. \"Dalam setengah hektare bisa 8-12 ton,\" jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Pesawaran Anca Martha Utama mengatakan, hamparan lahan cabai di kabupaten itu merupakan yang terluas di Lampung

\"Jadi selama ini teman-teman petani melepas ke tengkulak hingga pembeli besar dan baru ke pasar. Ini menyebabkan harga cabai tidak sesuai dengan harapan,\" kata Anca.

Anca menuturkan, para petani cukup mahir dalam budidaya. Bahkan mereka mengembangkan secara mandiri.

\"Makanya, selain dari Dinas Tanaman Pangan provinsi, juga dihadiri off taker yang merupakan mitra pemerintah dan akan membantu para petani yang aksesnya langsung ke pasar,\" jelasnya.

Pada bagian lain, Hesti selaku off taker akan berupaya membantu para petani agar harga cabai stabil.

\"Tentu kita akan koordinasi dan komunikasi dengan off taker besar. Untuk memperpendek rantai, kita akan indentifikasi di lapangan terkait potensi dan histori dalam dua tahun terakhir di petani cabai Desa Trimulyo ini,\" pungkasnya. (ozi/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: