“Dari sebelum puasa sudah naik, sampai sekarang belum turun,” ujarnya.
Kondisi ini dikeluhkan oleh banyak konsumen, terutama ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner yang mengandalkan kelapa parut dan santan dalam produksi harian mereka.
Pemerintah daerah diminta segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga dan memperkuat pasokan kelapa di wilayah Mesuji.