Sebagai informasi, Kementerian Agama Republik Indonesia menggagas penerapan kurikulum cinta.
" Ini menjadi inisiatif dalam pengembangan pendidikan agama dan keagamaan yang bertujuan menanamkan nilai cinta kepada tuhan, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa sejak usia dini,"jelas Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Lampung, Amien Suyitno, dilansir dari website kemenag RI pada Rabu, 23 April 2025.
BACA JUGA:Buka Sasih Kesanga Fest 2025, Ardito: Ayo Tumbuhkembangkan Sikap Toleransi
BACA JUGA:FKPT Lampung Ajak Pemuda Lawan Intoleransi dan Radikalisme lewat Karakter ID
Sebagai langkah awal, Kementerian Agama akan melakukan pendampingan bagi para pendidik serta mempersiapkan instrumen evaluasi yang dapat mengukur keberhasilan kurikulum cinta secara berkelanjutan.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan, sangat dibutuhkan agar kurikulum ini dapat berjalan efektif dan berdampak luas.
Dengan diterapkannya Kurikulum Cinta, diharapkan Indonesia dapat melahirkan generasi yang lebih toleran, inklusif, dan penuh kasih sayang—mewujudkan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman.
BACA JUGA:Jelang Nataru, FKUB Pringsewu Lampung Imbau Masyarakat Jaga Kedamaian dan Keharmonisan
BACA JUGA:Gajah-Manusia Bakal Harmonisasi di Lembah Suoh dan BNS Lampung Barat
Kurikulum ini, sambung Suyitno, menekankan empat aspek utama. Pertama, membangun cinta kepada tuhan.
Anak anak sejak dini dibiasakan memperkuat hubungan sejak dini dibiasakan memperkuat hubungannya dengan Allah.
" Kedua, membangun cinta kepada sesama manusia, apapun agamanya. Anak - anak harus dibiasakan dengan keberagaman, membangun hubungan dengan sesama yang kuat,"pungkasnya.