9. Dianggap sebagai salatnya orang yang kembali taat.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu ia berkata:
“Kekasihku Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mewariskan kepadaku tiga perkara. (1) puasa tiga hari setiap bulan, (2) dua rakaat salat Dhuha, dan (3) agar aku salat witir sebelum tidur,”.
Diriwayatkan dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, ia berkata bahwa dirinya mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang,” (HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ad Darimi. Syaikh Al Albani dan Syaikh Ayu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda dalam hadits lain, yang artinya
“Barangsiapa yang membiasakan (menjaga) salat Dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Selanjutnya dalam salah satu kajian Islam Syekh Ali Jaber yang diunggah melalui kanal YouTube YSAJ tentang keutamaan salat Dhuha.
BACA JUGA:Kedai Gelato Terbaru dan Hits di Bandar Lampung
Menurut Syekh Ali Jaber, salat Dhuha menjadi salah satu sunnah yang memiliki banyak keutamaan bagi siapa saja yang mengerjakannya.
Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwasannya salat Dhuha tak harus dikerjakan delapan rakaat, enam rakaat maupun empat rakaat.
Sehingga apabila menyempatkan diri untuk mengerjakan dua rakaat pun sebenarnya itu sudah cukup, sebab yang terpenting adalah mendirikannya.
Mendirikan salat sunnah Dhuha pun tak serta-merta harus membaca dengan Surat Ad-Dhuha padahal tidak hafal.
BACA JUGA:Tayang 9 Februari 2024, Drama A Killer Paradox Rilis Teaser Terbaru yang Penuh Misteri
Apabila hanya hafal pada tiga surat Qul (Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas), maka tidak apa-apa membaca itu saja.