Kehadiran pembangkit PLN tidak hanya menjadi sumber listrik. Namun mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Sebagai inovasi dalam transisi energi, PLN menerapkan cofiring biomassa untuk membangun ekosistem energi kerakyatan. Sampai tahun ini, PLN sudah melakukan uji coba cofiring ini di 49 lokasi.
"Kami membangun energi bersih berbasis kerakyatan. Dari situ ada lebih dari 800 ribu ton emisi karbon dikurangi hanya dalam waktu 2 tahun," papar Darmawan.
BACA JUGA: Samsung Boosts Chip Production Amid News of the Release of the Galaxy S23 Series
Pada lima tahun terakhir, PLN konsisten mengelola limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) 100 persen.
Kemudian, PLN mendorong pemanfaatan limbah, membangun ekosistem ekonomi baru untuk memantik pertumbuhan ekonomi sirkuler.
Selain itu, PLN juga terus memanfaatkan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dari PLTU untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat dan membangun infrastruktur desa di sekitar PLTU.
“FABA berhasil menciptakan roda ekonomi berbasis kerakyatan yang baru. Menjadi bisnis baru. Menjadi kawasan wisata baru. Wisatawan berdatangan. Ekonomi bergerak. Perempuan juga kami libatkan menjadi pengelola wisata," sebut dia.
BACA JUGA: Promo ! Bebas Biaya Admin Dalam Transaksi Pembayaran Kartu Kredit Melalui DANA
Pembangkit PLN secara aktif juga memastikan ekosistem di sekitar kawasan pembangkit terjaga dengan baik.
Ini dibuktikan dengan indeks keanekaragaman hayati terjaga pada level 2-3. Artinya, ekosistem stabil atau tak ada tekanan pada ekosistem.
Langkah ini dilakukan melalui pembangunan penangkaran hewan terancam punah dan penanaman mangrove.
PLN juga sudah melakukan upaya-upaya terukur untuk menggunakan sumber daya secara efisien.
BACA JUGA: Kadis Pemberdayaan Perempuan Lampung Jadi Doktor Bidang Pengembangan Masyarakat Islam
Lalu mengawasi serta mengevaluasi penggunaan air dan penggunaan energi pada instalasi pembangkit listrik PLN grup melalui dashboard digital.
Hal ini merupakan kegiatan beyond compliance sebagai bagian dari komitmen kami terhadap ESG.