"Ya sampai saat ini kami belum terima FHO nya dari Waskita ke HK, HK ke Provinsi. Maka solusinya, tahun depan Provinsi akan merigid jalan jalan tersebut meskipun belum dilakukan serah terima (FHO)," kata Levi.
Hal ini karena tidak hanya Jalan Ryacudu yang menjadi akses utama masyarakat yang melalui tol. Termasuk jalan terusan Ryacudu didepan ITERA juga menjadi wajah Provinsi Lampung.
Kemudian sebelum melakukan proses rigid jalan, Levi mengatakan akan melakukan soil test untuk mengetahui permasalahan jalan tersebut. Apalagi titik kerusakan nya kerap dibagian yang sama.
"Ada bebrapa titik itu, nanti kita soil test titik-titiknya. Kebutuhan dananya dengan kerusakan dananya kebutuhan dananya kalau semua ya sekitar Rp 12 sampai Rp13 miliar. Untuk rencananya ya kami lakukan rigid di 500 meter kanan kiri," tandasnya. (*)