Cerita Desa BRILiaN di Lereng Gunung Merapi, Sukses Kembangkan Pariwisata Alam dan Agrikultur

FOTO DOKUMEN BRI --
BACA JUGA:Kohaku, Si Raja Ikan Koi Dengan Warna Merah Putih yang Memukau
Program tersebut berfokus pada pengelolaan sampah dan ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidak produktif untuk pertanian.
“Yang pertama adalah pengelolaan sampah berbasis digital untuk menyelesaikan persoalan sampah dalam satu hari, sesuatu yang penting bagi desa wisata dengan ribuan pengunjung harian,” bebernya.
Sampah selama ini hanya dibuang di satu titik. Pihak desa akan membuat sistem digital agar masyarakat bisa mengelola sampah secara mandiri.
Selain itu, penerapan konsep smart village juga mulai dijalankan sebagai bagian dari modernisasi layanan dan tata kelola desa.
BACA JUGA:Kulit Glowing Dengan Belanja Murah Skincare Favorit di Alfamart, Cek Harga Termurah Hari Ini
BACA JUGA:Glowing Maksimal Dengan Belanja Murah Skincare Berkualitas di Alfamart, Cek Produknya
Dengan begitu, potensi wisata yang dibangun pun bisa berdampak maksimal untuk warga desa.
Apa yang dilakukan oleh warga Desa Hargobinangun pun tak luput oleh perhatian BRI.
Pasalnya, pada tahun 2023, Desa Hargo Binangun sukses masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN.
“Tahun 2022 kami masuk sebagai kandidat. Lalu 2023 kami mewakili Sleman di tingkat nasional. Sebagai bagian dari Desa BRILiaN, Hargo Binangun mendapatkan banyak pendampingan, mulai dari manajemen dan kelembagaan, hingga pengembangan fasilitas desa” ungkap Amin.
BACA JUGA:Cari Tas Wanita Murah di Bandar Lampung? Ini Lokasi Thrifting yang Punya Promo Bundling
BACA JUGA:5 Spot Thrifting di Bandar Lampung, Berburu Fashion Klasik dan Kekinian
Dari kisah perjalanan Desa Hargo Binangun sampai saat ini, bisa dilihat bagaimana sebuah desa yang menjelma sebagai destinasi wisata sekaligus jadi contoh nyata.
Bagaimana desa bisa menjadi pusat perubahan untuk masyarakat secara kolektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: