Pabrik Tapioka Kembali Buka, Gubernur Mirza Minta Terapkan Harga Berkeadilan

Pabrik Tapioka Kembali Buka, Gubernur Mirza Minta Terapkan Harga Berkeadilan

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Direktur Jendral Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro, dan Ketua Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung Mikdar Ilyas memberi keterangan ke awak media.-Foto: Prima Imansyah Permana/RLMG-

BACA JUGA:Promosi Jabatan Dalam Mutasi Polri Terbaru, Duo Polwan Cantik Alumni Akpol 2005 Jadi Kapolres di Lampung

Dalam mengatasi permasalah harga singkong di Lampung, Yudi menyebut telah menyiapkan berbagai upaya, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek.

"Terkait dengan jangka panjang kami sedang berproses. Seperti salah satunya larangan terbatas dan sudah disampaikan ada dua larangan terbatas impor yaitu tapioka dan tepung jagung ini sedang berproses," ungkapnya.

Diakui Yudi, saat ini pemerintah masih melakukan impor tepung tapioka sebanyak 23 ribu ton.

Impor tersebut dilakukan sebelum adanya larangan terbatas. 

BACA JUGA:Buruan Cairkan! DANA Kaget Link Saldo Gratis Rp 135 Ribu, Klaim Segera Tambahan Cuan Sekarang

"Memang kemarin ada masuk 23 ribu impor tapioka, tapi itu rekomendasinya sebelum permintaan larangan terbatas pak Menteri dan ini harapan yang terakhir," tuturnya.

"Setelah ini selesai pembahasannya saya kira tidak ada impor saat kebutuhan dalam negeri cukup," sambungnya. 

Selain itu ia juga mengungkapkan jika Presiden Prabowo telah memberikan instruksi agar Kementan melakukan hilirisasi terhadap komoditas singkong. 

"Saat ini juga Presiden menginstruksikan untuk jangka panjang melakukan hilirisasi terhadap singkong dan ini di Lampung dengan kapasitas produksi sekitar 3.000 ribu hektare," tuturnya.

Lanjut Yudi, singkong yang dilakukan hilirisasi dapat dijadikan sebagai tepung mocaf maupun produk bioetanol sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan. 

BACA JUGA:Mahasiswa Teknokrat Pilih Usaha Camilan Jadi Bisnis Bersama

"Ini yang akan jadi jalan keluar jangka panjang tidak hanya semata-mata jadi tapioka tapi juga produk lain seperti mocaf atau bioetanol," terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung Mikdar Ilyas mengatakan, pansus telah memanggil 48 perusahaan. Tetapi hanya 24 perusahaan yang hadir. 

"Kita minta pabrik harus buka semua. Alhamdulillah pabrik-pabrik mulai hari ini baik BW maupun Sinar Laut sudah mulai buka semua," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: