Kasus DBD di Metro Sempat Melonjak

Senin 19-05-2025,19:43 WIB
Reporter : Ruri Setiauntari
Editor : Anggri Sastriadi

METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan Kota Metro mencatat jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Metro capai 318 kasus sampai pertengahan Mei 2025.

Sementara itu, sampai akhir tahun 2024 lalu, angka kasus DBD mencapai 735 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Eko Hendro Saputra mengatakan, jumlah kasus DBD di tahun 2025 cukup tinggi, yang mencapai 318 kasus hingga pertengahan Mei 2025.

"Angka kasus di Kota Metro itu cukup tinggi. Tahun 2024 ada 735 kasus," ujarnya.

BACA JUGA:Raih Saldo DANA Gratis Dengan Langganan Canva Pro, Nikmati Fitur Canggih dan Dapatkan Cashback Rp10 Ribu

Ia menjelaskan, masyarakat dapat membantu memberantas sarang nyamuk demam berdarah sebagai salah satu upaya penanggulangan dan pencegahan DBD.

"Pemerintah memfasilitasi dan masyarakat yang membersihkan lingkungannya sendiri. Karena itu, di setiap rumah harus memiliki satu juru pemantau jentik untuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Metro, Verawati Nasution mengungkapkan, tahun 2025, kasus DBD meningkat tajam di Bulan Februari. Angka kasus di Bulan Februari mencapai 138 kasua, tang meningkat dibandingkan bulan Januari yang berjumlah 117 kasus.

"Namun, di Bulan Maret, kasus menurun menjadi 38 kasus. Lalu, bulan April hingga pertengahan Mei tercatat ada 25 kasus," ungkapnya.

BACA JUGA:Tambah Layanan, Pemprov Lampung Segera Launching Samsat Digital Drive Thru di Perpustakaan Daerah

Dikatakan vera, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi dengan mendistribusikan logistik penanggulangan DBD ke 11 Puskesmas di Bumi Sai Wawai. Serta mengedukasi masyarakat tentang gerakan PSN 3M Plus. 

"Iya kita ingin menghidupkan kembali semangat satu rumah satu jumantik," tuturnya.

Pihaknya juga melibatkan pamong lingkungan, tokoh agama, sampai dengan sekolah untuk promosi kesehatan.

"Kita pun melibatkan pamong RT, RW, sekolah, dan tokoh agama, supaya pencegahan dapat menyentuh seluruh lapisan warga," pungkasnya. 

Kategori :