BACA JUGA:Tak Harus Mahal, 5 Ikan Cupang Cantik Dengan Harga Terjangkau
Terjadi kontraksi pada hampir seluruh komponen pengeluaran.Kecuali untuk komponen PK-RT yang tumbuh sebesar 0,59 persen.
Kontraksi terdalam terjadi pada komponen PK-P sebesar 39,78 persen; diikuti Komponen PMTB sebesar 6,75 persen.
Komponen ekspor barang dan jasa sebesar 4,55 persen; dan komponen PK-LNPRT sebesar 1,87 persen.
"Disisi lain, komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran juga mengalami kontraksi sebesar 8,29 persen," tuturnya.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Destinasi Wisata Lampung Tema Satwa, Tiket Mulai Rp 10 Ribu
BACA JUGA:3 Wisata Bahari Baru Cocok untuk Weekend, Ada Pantai Dugem 24 Jam Pertama di Lampung
Ahmadriswan memaparkan bawha secara spasial, struktur perekonomian Sumatera pada triwulan I tahun 2025 didominasi oleh Sumatera Utara dan Riau.
Masing-masing memberikan kontribusi sebesar 23,57 persen dan 23,33 persen.
Adapun kontribusi terkecil berasal dari Provinsi Bengkulu, yaitu sebesar 2,11 persen. Sementara itu Provinsi Lampung memberikan kontribusi sebesar 9,68 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sumatera pada triwulan tahun 2025 dibandingkan triwulan I tahun 2024 (y-on-y) mencapai 4,85 persen.
BACA JUGA:Hanya Berlaku Hari Ini, Promo Susu Hemat Superindo, Mama Fit Anak Tetap Sehat
BACA JUGA:Promo 5uper.5sale Superindo 5 Mei 2025, Ada Diskon Skincare Mommy Dan Baby 50 Persen
Kemudian berdasar wilayah regional Sumatera, seluruh provinsi mengalami pertumbuhan positif.
Bahkan Lampung mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan angka 5,47 persen.
Ini diikuti Provinsi Sumatera Selatan (5,22 persen) dan Kepulauan Riau sebesar 5,16 persen.