Termasuk di Sumatera Selatan dan mulai menyerang Lampung yang saat itu masih menjadi bagian dari Sumatera Selatan.
Jiwa patriot KH Ahmad Hanafiah terpanggil untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
BACA JUGA:Merintis Karir Hakim di Lampung, Suhartoyo Terpilih Ketua MK
Ia mengkordinir para pejuang Laskar Hizbullah dari berbagai wilayah di Lampung.
Kemudian memimpin perang gerilya bersama TNI melawan Belanda.
Laskar Hizbullah bersama Laskar Sabilillah yang bersenjatakan golok tidak gentar menghadapi pasukan Belanda yang bersenjata lengkap.
Pertempuran sengit terjadi di wilayah Baturaja arah Martapura.
BACA JUGA:Ingat! Begini Cara Merawat Jam Tangan Kulit Yang Benar
Senjata yang digunakan para pejuang ini membuat Laskar Hizbullah dan Sabilillah disebut dengan laskar golok.
Keberanian pejuang laskar golok sangat ditakuti pasukan Belanda.
Namun, karena kalah dalam persenjataan, banyak anggota laskar golok yang gugur dan tertawan. Termasuk, KH Ahmad Hanafiah.
Dari berbagai sumber, KH Ahmad Hanafiah disebut kebal peluru.
BACA JUGA:Cek Suhu Maksimum Harian Termasuk Lampung, Paling Panas Hingga 39,2 Derajat Celcius, Wilayah Mana?
Karenanya, pada 17 Agustus 1947, Belanda mengeksekusi sang pejuang dengan cara dimasukkan ke dalam karung, kemudian ditenggelamkan di sungai.
Hingga saat ini jasad dan makam pahlawan nasional asal Lampung yang memiliki 2 putri dan satu putra serta 22 cucu ini tidak ditemukan.
Selain sebagai tokoh agama dan pejuang, beliau juga dikenal sebagai sebagai penulis sejumlah kitab tentang ilmu agama. Antara lain, Kitab Al Hujjah dna Tafsir Sirr Al Dahr.