Raja Fir’aun yang menolak kerasulan Musa lantas meminta kaumnya supaya hadir.
Raja terkejam pada masanya itu meminta semua orang datang dan menyaksikan pertunjukan tersebut.
Hingga tibalah hari dimana Nabi Musa akan bertarung dan menghadapi para penyihir dari kerajaan Fir’aun.
Pada hari itu rakyat berkumpul untuk menyaksikan pertarungan keduanya.
BACA JUGA: Prinsip Eksogami Dalam Perkawinan Orang Suku Asmat Papua
Tak sedikit dari rakyat negeri Mesir yang bertanya-tanya tentang siapa yang akan menjadi pemenang.
Rakyat Mesir pada waktu itu datang dan berkumpul di hadapan sang raja untuk melihat pertunjukan yang digelar.
Namun Fir’aun tak langsung pergi keluar untuk mendatangi anak angkatnya.
Raja Fir’aun terlebih dahulu berkumpul dengan para penyihir kerajaan.
BACA JUGA: Asal Usul Penduduk Asli Pulau Kalimantan
Sang raja memberikan dorongan supaya para penyihirnya bersemangat.
Ia bahkan menjanjikan kepada para penyihirnya akan imbalan berupa harta dan kedudukan.
Harta dan kedudukan itu akan diberikan kepada mereka apabila mereka menang.
Jika para penyihirnya mampu menang dan mengalahkan kekuatan Nabi Musa.
BACA JUGA: Update Daftar Kapolres di Lampung, Salah Satunya Polisi Wanita Mantan Kabagops Satbrimob
Maka imbalan berupa harta dan kedudukan di istana akan menjadi imbalannya.