Dengan angka tersebut, maka persentase kemiskinan di wilayah pedesaan Provinsi Jawa Timur selama kurun waktu 2019 hingga 2022 mengalami penurunan sebesar 0,53%.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur gencar dalam mendorong perekonomian utamanya di pedesaan.
Kemudian mengoptimalkan prakarsa dan kreativitas yang melekat dalam diri masyarakatnya.
Dengan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang ada, maka pengembangan potensi ekonomi desa dapat dikelola melalui usaha ekonomi produktif.
BACA JUGA:Cek, Ini Hitungan Pembagian THR Lebaran 2023 Bagi Pekerja Masa Coba
Serta dapat menjadi pendorong terhadap produk-produk unggulan di pedesaan.
Selanjutnya selama kurun waktu 5 tahun terakhir, realisasi investasi di Jawa Timur juga menunjukkan trend positif.
Dalam hal tersebut tercatat adanya peningkatan yang signifikan di tahun 2022 kemarin sebesar 38,8% dibandingkan dengan tahun 2021.
Kemudian realisasi PMA juga mengalami peningkatan sebesar 66,7%. Serta peningkatan PMDN sebesar 24,5%.
BACA JUGA:Mengonsumsi Bawang Putih Bantu Lancarkan ASI? Begini Faktanya
Lalu dalam hal digitalisasi pemerintahan, Provinsi Jawa Timur telah mengedepankan sistem cerdas berbasis satu data.
Sistem cerdas berbasis satu data ini membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki sistem akuisisi data yang disempurnakan.
Sehigga mampu mengolah data menjadi terstruktur, tidak terstruktur, sentiment analysist, hingga data yang berbasis IoT serta berbasis pendekatan bigdata.
Sistem yang digunakan ini juga memiliki fitur pembangunan atau data set yang sangat fleksibel.
BACA JUGA:Anti Ribet! Cuma Pakai NIK KTP Sudah Bisa Akses Program JKN
Tak hanya itu, sistem ini siap dimanfaatkan untuk OPO bahkan pengambilan keputusan dengan fitur model prediksi yang dapat dipilih.