Kader PKB Harus Maknai Filosofi Lebah!

radarlampung.co.id – Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dimintai memaknai filosofi lebah. Yakni bermanfaat bagi semua orang dan bisa menjadi obat dari segala permasalahan. Ini disampaikan Ketua DPC PKB Lampung Tengah K.H. Slamet Anwar dalam sarasehan dengan tema Satukan Hati, Satukan Langkah, Kamis (5/9). \"Maknai filosofi lebah. Bisa bermanfaat bagi semua orang dan bisa menjadi obat dari segala permasalahan. Bukannya membuat masalah. Mengalah untuk menang. Ambillah jalan penyelesaian yang baik. Lebah tidak menyerang atau mencari lawan. Tidak pernah lari dari masalah. Kalau diganggu lawan, lebah dimanapun transit meninggalkan madu,\" tegas Slamet dalam sambutannya. Slamet juga meminta kader PKB tetap memelihara kegiatan rutin yang dilakukan di tengah masyarakat. \"Bisa membaur di tengah masyarakat. Sesama umat, meski lain agama juga harus saling membantu. Jaga kekompakan dan komunikasi secara struktural maupun organisasi. Kepada sesepuh, jika ada langkah DPRD baru yang salah, mohon ditegur dan beri masukan,” tandasnya. Terkait Pilkada 2020, Slamet mengharapkan PKB dan NU membawa kader terbaiknya untuk Lamteng sejahtera. \"Menghadapi pilkada, ada pesan, kalau bisa PKB dan NU membawa kader terbaiknya. Ini demi menjadikan Lamteng yang sejahtera. PKB takzim dengan NU,\" ungkapnya. Untuk rencana penjaringan bakal calon bupati-wakil bupati, Slamet menyatakan belum ada instruksi DPP PKB. \"Kalau ketua desk pilkada sudah dibentuk. Sesuai instruksi Dewan Syura PKB, harapannya memunculkan calon. Apa itu dari PKB dan NU. Intinya ikut berkompetisi,\" sebut dia. Sementara Mustasyar PCNU Lamteng KH. Ikhwanul Faruq berharap anggota DPRD Lamteng dari PKB bisa menunjukkan kekuatan NU. \"Harapan kita, melalui anggota DPRD Lamteng dari PKB bisa menunjukkan kekuatan NU. NU itu ibarat rumah yang besar, di dalamnya ada PKB, Fatayat, Muslimat, danlain-lain. Jadikanlah NU sebagai tempat bernaung,\" katanya. Ikwanul Faruq melanjutkan, jadilah seperti sapu lidi. \"Jangan hanya satu lidi yang untuk menyingkirkan satu daun saja sulit. Kalau bersatu, apa pun itu bisa dibersihkan,” kata dia. (sya/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: