Warnanya yang merah solid dan ukurannya yang super mungil bisa jadi daya tarik utama bagi pasar internasional. Terutama kolektor yang cari ikan unik dan langka.
BACA JUGA:Promo Serba Gratis Alfamart, Ada Diskon Makanan Anabul Dijamin Hemat!
BACA JUGA:Hair Care Fair Alfamart, Ada Diskon Hingga 35 Persen Untuk Produk Shampoo Hingga Vitamin Rambut
Tapi potensi pengembangan ikan eksotis itu belum benar-benar dimaksimalkan.
Selama ini, pembudidayaan cupang lokal di Indonesia cenderung fokus ke jenis-jenis yang sudah populer, seperti Halfmoon, Plakat atau Giant.
Padahal, Cupang Api Api bisa menjadi nilai tambah kalau ada sentuhan branding, promosi, dan konservasi dari pemerintah maupun komunitas.
Belum banyak program pelestarian serius, apalagi upaya menciptakan ekosistem bisnis yang bisa mengangkat keberadaan cupang langka ini.
BACA JUGA:27 Pabrik Tapioka Tutup, Gubernur Mirza: Ada Perusahaan Tidak Mau Ikut Pemerintah
BACA JUGA:Tertinggi Dibanding Daerah Lain, Gubernur Lampung Naikkan Harga Singkong Rp 250 Per Kg
Bahkan, keberadaan ikan cupang asli Indonesia ini terancam punah
Satu hal yang cukup mengkhawatirkan adalah status keberadaan ikan ini yang makin hari makin langka.
Karena belum banyak yang membudidayakan, dan habitat aslinya juga mulai terancam oleh aktivitas manusia.
Kalau jenis ini hilang, bukan cuma kehilangan spesies langka, tapi juga kehilangan salah satu peluang emas untuk membangun industri ikan hias lokal.
BACA JUGA:Sertijab Hasil Mutasi Polri PJU Polres Tanggamus, Ini Wakapolres dan Dua Kasat Baru
BACA JUGA:Update Kasat yang Masuk Mutasi Polri Polda Lampung 2025
Perlu ada sinergi antara pemerintah daerah, peneliti, dan komunitas penghobi untuk menyelamatkan ikan Cupang kecil ini dari kepunahan.