BACA JUGA:Pabrik Tapioka Kembali Buka, Gubernur Mirza Minta Terapkan Harga Berkeadilan
Air dalam akuarium sebaiknya diganti sebagian setiap minggu, sekitar 25–30 persen. Tujuannya agar kandungan zat beracun tidak menumpuk dan kadar oksigen tetap stabil.
Mengganti air secara total tanpa perhitungan justru bisa menyebabkan ikan hias air tawar ini mengalami stres mendadak karena perubahan parameter air yang drastis.
Gunakan air yang telah didiamkan selama minimal 24 jam atau diberi penetralisir klorin agar aman untuk ikan.
Proses pergantian air ini juga mencegah tumbuhnya alga dan mengurangi risiko penyakit.
BACA JUGA:Diskon PLN Hingga 50 Persen Untuk Tambah Daya Bangkit Lebih Terang, Begini Cara Pengajuannya
BACA JUGA:Kapan Batas Waktu Diskon Token Listrik 50 Persen? Cek Ketentuan Lengkapnya
Hindari pemakaian jar kecil
Wadah kecil memang praktis, tapi sebenarnya tidak menyediakan ruang gerak, sirkulasi oksigen, dan stabilitas suhu yang dibutuhkan ikan cupang.
Dalam wadah kecil, kualitas air bisa menurun drastis hanya dalam beberapa hari karena tidak ada filter atau pemanas.
Ikan yang terus-menerus hidup di ruang sempit biasanya mengalami stres kronis yang menurunkan daya tahan tubuhnya.
Jika ingin memelihara Cupang dalam jangka panjang, sebaiknya pilih akuarium dengan ukuran memadai dan perlengkapan yang mendukung.
Pilih akuarium yang mudah dibersihkan dan praktis
Akuarium Cupang yang memiliki bukaan lebar dan desain praktis akan memudahkan dalam penggantian air, pembersihan kaca, serta pengaturan dekorasi di dalamnya.
Penutup akuarium juga menjadi fitur penting agar ikan tidak melompat keluar saat malam hari atau saat terganggu.
BACA JUGA:Tap Link Saldo DANA Kaget Gratis Rp 150 Ribu, Cairkan Hitungan Menit Ke Nomor Hp Hanya Hari Ini