BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Komponen Yang Harus Dibayar Saat Ikut Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
BACA JUGA:Pahami! Ini Ruang Lingkup Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Lampung
Jenis pakan yang ideal meliputi pelet khusus, jentik nyamuk, atau cacing sutra.
Hindari memberi pakan berlebih karena sisa makanan yang tidak termakan akan membusuk dan berisiko mencemari air akuarium.
4. Mencampur Ikan Cupang Dengan Jenis Lain
Khususnya jantan, memiliki sifat teritorial dan agresif yang cukup kuat.
BACA JUGA:Letjen Kunto Arief Wibowo Tetap Pangkogabwilhan I, Panglima Lakukan Penyesuaian Mutasi TNI
Kesalahan dalam menggabungkan ikan eksotis ini dengan jenis lain yang tidak cocok bisa berakhir pada konflik, cedera, bahkan kematian.
Beberapa jenis ikan seperti Neon Tetra atau Harlequin Rasbora cukup dikenal sebagai pilihan yang relatif aman untuk dijadikan teman akuarium bagi ikan cupang.
Meski demikian, tetap penting untuk memantau interaksi mereka secara berkala.
Bila terlihat tanda-tanda agresi, seperti kejar-kejaran atau serangan fisik, segera pisahkan ikan cupang ke wadah terpisah agar tidak terjadi cedera yang lebih parah.
BACA JUGA:Hari Terakhir, Promo Mama Lemon Diskon 25 Persen Di Superindo, Belanja Hemat Rumah Bersih Maksimal
BACA JUGA:Belanja Murah Deterjen Dengan Promo Superindo Sampai 3 Hari Kedepan, Harga Minimal Bersih Maksimal
5. Tidak Mengenali Gejala Penyakit
Salah satu tantangan dalam merawat ikan ini adalah mengenali tanda-tanda awal saat ikan mengalami gangguan kesehatan.
Beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan antara lain perubahan warna tubuh, nafsu makan menurun, gerakan tidak normal, atau sirip yang terlihat rusak.
Mengenali gejala tersebut sejak dini memungkinkan penanganan dilakukan lebih cepat dan efektif.