"Di Merauke kami menemukan pendeta namanya Pak Leo, dia harus menolong seorang ibu yang ingin melahirkan karena tidak adanya fasilitas kesehatan dan beliau belajar dari YouTube," ungkapnya.
Kejadian terkait layanan kesehatan, menurut Ganjar Pranowo merupakan hak tersebut tidak didapatkan di tempat Pak Leo.
"Kita sampaikan kepada pendeta Leo, kami akan membangunkan itu dan kami akan kerahkan seluruh Indonesia bahwa satu desa satu puskesmas," ungkapnya.
BACA JUGA:Kumpulan Doa Sebelum Tidur, Lengkap Dengan Adab yang Perlu Diterapkan
"Atau pun juga menyampaikan kepada para guru yang ada di Aceh di Sabang sana ada juga guru agama di sana kita ingin membangun Indonesia yang hebat dengan SD yang unggul. Tapi apakah kita sudah memperhatikan mereka," ungkapnya.
Di NTT pihaknya bertemu dengan masyarakat yang ada di sana. Pihaknya bertemu anak muda yang mengeluh tidak mudah mendapatkan akses pekerjaan. Padahal itu hak, sehingga tidak perlu dipersulit.
"Kesulitan untuk akses internet padahal kami butuh belajar tidak sama dengan yang di Jawa. Catatan inilah yang mendorong pikiran kami internet gratis untuk para siswa yang sedang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita semua yang ada di Jawa," ungkapnya.
"Bergeser lagi kemudian ketemu kawan-kawan penyandang disabilitas di NTB, betapa bahagianya saya karena ketemu dengan orang yang berjuang dengan keras agar dia bisa setara," ucapnya.
"Pemerintah mesti memperhatikan mereka untuk memberikan kesetaraan kepada mereka," tuturnya.
Begitu juga dengan kebebasan demokrasi seperti yang terjadi dengan ibu Sinta, ketika menyampaikan pendapat terus diperiksa. Maka yang seperti ini harus usai.
"Kita akan akomodir temuan-temuan tersebut. Juga sikat korupsi. Jadi mohon dukungan rakyat," terangnya.(*)