radarlampung.co.id - Niat melepas papan reklame, dua orang pekerja menjadi korban tersetrum aliran listrik. Peristiwa itu terjadi di depan sebuah ruko di jl. Antasari, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung pada Senin (12/7) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 wib. Keduanya bertugas untuk melepaskan papan reklame di depan ruko tersebut bersama pekerja lainnya.
Namun, saat sedang menjalankan tugasnya, pekerja itu diduga tidak sengaja menyenggol kabel listri yang telanjang. Sementara pekerja lainnya tersengat listrik karena masih memegang bingkai papan reklame yang bermaterial besi.
Akibat kejadian tersebut, kedua korban sempat terpental ke lantai dua ruko tersebut. Korban kemudian langsung dibawa ke rumah sakit Graha Husada untuk mendapatkan pertolongan medis.
Terkait hal ini, salah satu pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, mereka merupakan pekerja yang disewa oleh pemilik papan reklame.
“Kita nggak kenal, soalnya beda yang mempekerjakan. Kalau mereka itu (pekerja, red) dari yang punya reklame. Mereka juga baru datang hari ini untuk melepas papan reklame itu,” katanya.
Namun, dia mengatakan, kedua korban saat ini telah mendapatkan perawatan dan ditangani secara medis. “Salah satu korban itu masih dirawat, kalau yang satunya katanya sudah sadar tadi,” tandasnya.
Sementara itu, Yunus Antoni, juru parkir sekitar membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mengatakan, salah satu korban sempat sadar sementara yang lainnya masih belum sadarkan diri.
Kedua korban juga masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Salah satu korbannya tadi sempat sadar sebentar, terus langsung dibawa ke rumah sakit sama yang lain,” katanya.
Yunus menambahkan, papan reklame tersebut memang hendak dilepas karena bangunan rumah toko (ruko) yang selama ini digunakan sebagai tempat usaha toko roti sedang dalam renovasi.
“Papan (reklame, red) itu memang mau dicopot, karena ruko ini sedang dalam renovasi. Mungkin sudah sekitar satu bulanan ini ada pekerja yang merenovasi bangunan ini,” pungkasnya. (Ega/yud)